Thursday, September 17, 2020

 

Pembelajaran di masa Pandemi COVID-19

dok. pribadi (Logo Women caN)

Haii…. Nama saya Siti Nurjamjam seorang fresh graduate dari salah satu PTN di tempat kelahiran saya yaitu Tasikmalaya. Masa Pandemi COVID-19 bagi saya yang baru lulus dari perguruan tinggi memberikan sebuah tantangan sangat besar bagaimana agar bisa tetap produktif dan bisa menghasilkan uang dimasa seperti ini. Terlebih untuk masa Pandemi ini peluang mencari kerja sangat sempit dan untuk melanjutkan Pendidikan kejenjang magister beasiswapun ditiadakan dulu oleh pemerintah karena berfokus pada penanganan pandemi COVID-19 ini. 

Saya tidak berkecil hati dengan adanya Pandemi ini karena sejatinya banyak hikmah yang dapat saya ambil dari pandemic ini. Setelah mengikuti webinar ke 9 Tetap Produktif di masa sulit, vokasi Kuat Menguatkan Indonesia saya terinspirasi melanjutkan misi dan tidak ragu lagi mengaplikasikannya dari hasil paparan semua pemateri. Terimakasih bapak ibu pemateri dan tim cerdas berkarakter 😊.

Dari webinar itu salah satu yang saya selalu ingat kata-kata “Dapat beraktifitas walaupun terbatas”, dari sana saya terinspirasi membuka suatu kegiatan kecil-kecilan yang dapat menghasilkan suatu produk untuk mengisi kekosongan dengan memberdayan kaum perempuan, adapun sasaran dari program ini yaitu perempuan yang sudah menikah dibawah usia 40 tahun dan kegiatan ini bisa dilakukan dirumah dan tidak mengganggu kegiatan rutin dirumah seperti beres-beres, mengasuh anak dan memenuhi kewajiban sebagai istri.  Kegiatan ini baru dilakukan pada tanggal 1 September 2020 salah satu kegiatannya membuat suatu produk dari rumah. Produk yang sudah dibuat yaitu membuat souvenir dengan pemanfaatan kain perca dengan target 1 hari menghasilkan produk 50 pcs. Teknis kegiatan ini berbeda dengan yang sudah direncanakan diawal kalau rencana awal berkumpul disatu tempat kalau sekarang 1 rumah 1 produk. Dan alhamdulillahnya kegiatan ini walaupun baru merintis sudah ada beberapa ibu-ibu yang sudah bergabung dalam kegiatan ini.

dok. pribadi (kegiatan pemberdayaan perempuan)
Kegiatan ini sudah saya rencanakan ketika masih duduk dibangku perkuliahan ketika semester 4 akan tetapi alahamdulillah terealisasi bulan sekarang yaitu bulan September 2020. Salah satu hikmah dari pandemic ini bisa merealisasikan kegiatan pemberdayaan perempuan dengan nama Women Can.

#CerdasBerkarakter

#BlogBerkarakter

#SeruBelajarKebiasaanBaru

#BahagiaBelajardiRumah

 

 

Monday, November 26, 2018

CONTACT

Kritik dan saran bisa di kirim melalui
Deazam97@gmail.com sitinurjamjam@gmail.com

Explore Pendidikan Masyarakat UNSIL

Assalamualaikum wr.wb
Hai semua. Selamat Datang di Blog saya.
Perkenalkan nama saya Siti Nurjamjam, lebih dikenal dengan panggilan azam.  Saya salah satu mahasiswi di Universitas Siliwangi prodi Pendidikan Masyarakat. 
Saya penggemar kegiatan ke PLS -an yaitu dalam bidang Pelatihan nya. 
Sekian perkenalan saya di blog ini.
Wassalamualaikum wr.wb

Profile


Nama : Siti Nurjamjam
NPM  : 162103019
Jurusan : Pendidikan Non Formal
Universitas : Siliwangi

Tuesday, November 13, 2018

Pohon Masalah



Pohon Masalah
hai sobat blogger khususnya anak Pendidikan Masyarakat…..
kalian pasti suka bikin programkan pemebrdayaan??? Pastinya dongs masa anak Pendidikan Masyarakat gak bisa bikin program, untuk pemberdayaan.
Ada sedikit tips nih gambaran untuk membuat program pemberdayaan. Tips nya yaitu sebelum kamu membuat sebuah masalah kamu harus identifikasi masalahnya terlebih dahulu, cara yang simple untuk identifikasi masalah yaitu menggunakan Pohon Masalah.
Nah disini saya akan berbagi mengenai Pohon Masalah.
a)      Pengertian Pohon Masalah
Pohon masalah (problem tree) merupakan sebuah pendekatan/ metode yang digunakan untuk identifikasi penyebab suatu masalah. Analisis pohon masalah dilakukan dengan membentuk pola pikir yang lebih terstruktur mengenai komponen sebab akibat yang berkaitan dengan masalah yang telah diprioritaskan. Metode ini dapat diterapkan apabila sudah dilakukan identifikasi dan penentuan prioritas masalah. Pohon masalah memiliki tiga bagian, yakni batang, akar, dan cabang. Batang pohon menggambarkan masalah utama, akar merupakan penyebab masalah inti, sedangkan cabang pohon mewakili dampak. Penggunaan pohon masalah ini berkaitan dengan perencanaan proyek. Hal ini terjadi karena komponen sebab akibat dalam pohon masalah akan mempengaruhi desain intervensi yang mungkin dilakukan.
Terdapat beberapa teori lain mengenai definisi pohon masalah, antara lain:
1.      Silverman (1994) menggunakan istilah Tree Diagram dan menyatakan diagram sistematik atau diagram pohon dirancang untuk mengurutkan hubungan sebab-akibat.
2.      Modul Pola Kerja Terpadu (2008) menggunakan istilah pohon masalah yang merupakan bagian dari analisis pohon. Analisis pohon adalah suatu langkah pemecahan masalah dengan mencari sebab dari suatu akibat.
b)      Langkah-langkah Pembuatan Pohon Masalah
Terdapat dua model dalam membuat pohon masalah. Model pertama, pohon masalah dibuat dengan cara menempatkan masalah utama pada sebelah kiri dari gambar. Selanjutnya, penyebab munculnya persoalan tersebut ditempatkan pada sebelah kanannya (arah alur proses dari kiri ke kanan). Format penyusunan pohon masalah Model Pertama ini dapat digambarkan pada gambar 1.1 berikut ini:

Gambar 1.1

Model kedua, pohon masalah dibuat dengan cara menempatkan masalah utama pada titik sentral atau di tengah gambar. Selanjutnya, penyebab munculnya persoalan tersebut ditempatkan di bagian bawahnya (alur ke bawah) dan akibat dari masalah utama ditempatkan di bagian atasnya (alur ke atas). Format penyusunan pohon masalah Model Kedua ini dapat digambarkan pada gambar 1.2berikut ini:
 
Gambar 1.2
Uraian selanjutnya dalam tulisan ini akan menggunakan Model Kedua. Langkah-langkah dalam penyusunan Pohon Masalah Model Kedua berikut contohnya dapat dijelaskan sebagai berikut:
1.       Langkah pertama dalam menyusun pohon masalah adalah mengidentifikasi dan merumuskan masalah utama organisasi berdasarkan hasil analisis atas informasi yang tersedia. Banyak cara yang dapat dilakukan untuk merumuskan masalah utama, misalnya dengan cara diskusi, curah pendapat, dan lain-lain. Masalah utama ini kita tempatkan pada bagian tengah dari gambar.
2.       Langkah kedua adalah menganalisis akibat atau pengaruh adanya masalah utama yang telah dirumuskan pada poin 1 di atas. Hubungan antara masalah dengan akibat ini dapat digambarkan sebagai berikut:

3.       Langkah ketiga adalah menganalisis penyebab munculnya masalah utama. Penyebab pada tahap ini kita namakan penyebab level pertama. Hubungan antara masalah utama dengan penyebab level pertama dapat digambarkan sebagai berikut:

4.       Langkah keempat adalah menganalisis lebih lanjut penyebab dari penyebab level pertama. Penyebab dari munculnya penyebab level pertama ini kita namakan penyebab level kedua. Hubungan antara penyebab level pertama dengan penyebab level kedua dapat kita gambarkan sebagai berikut:

5.       Langkah kelima adalah menganalisis lebih lanjut penyebab dari munculnya penyebab level kedua. Demikian seterusnya, analisis dapat dilakukan sampai dengan level kelima. Contoh dalam tulisan ini, penulis batasi hanya sampai dengan penyebab level kedua.

6.       Langkah keenam adalah menyusun pohon masalah secara keseluruhan. Berdasarkan langkah pertama sampai dengan kelima, pohon masalah secara keseluruhan dapat digambarkan pada Gambar berikut:


c)      Kelebihan dan Kekurangan Pohon Masalah
·         Kelebihan Pohon Masalah
Pohon masalah membantu proses analisis dan penentuan penyebab masalah semakin jelas dan komprehensif. Berikut merupakan rincian mengenai kelebihan pohon masalah bagi organisasi:
1.      Membantu kelompok/tim kerja organisasi untuk merumuskan persoalan utama atau masalah prioritas organisasi.
2.      Membantu kelompok/tim kerja organisasi menganalisis secara rinci dalam mengeksplorasi penyebab munculnya persoalan dengan menggunakan metode five whys. Metode five whys adalah suatu metode menggali penyebab persoalan dengan cara bertanya “mengapa” sampai lima level atau tingkat.
3.      Membantu kelompok/tim kerja organisasi menganalisis pengaruh persoalan utama terhadap kinerja/hasil/dampak bagi organisasi atau stakeholder lainnya.
4.      Membantu kelompok/tim kerja organisasi mengilustrasikan hubungan antara masalah utama, penyebab masalah, dan dampak dari masalah utama dalam suatu gambar atau grafik.
5.      Membantu kelompok/tim kerja organisasi mencari solusi atas persoalan utama yang ada.

·         Kekurangan Pohon Masalah
Telah diketahui bahwa pohon masalah sangat membantu dalam proses pengambilan keputusan, tetapi ada beberapa kekurangan bila menggunakan pohon masalah, antara lain:
1.      Membutuhkan waktu yang lama. Jika masalah yang terjadi semakin kompleks akan lebih sulit dan lama dalam menentukan penyebab utama masalah.
2.      Dapat terjadi overlap terutama ketika kriteria yang digunakan jumlahnya sangat banyak. Hal tersebut juga dapat menyebabkan waktu pengambilan keputusan menjadi lebih lama.
3.      Hasil kualitas keputusan yang didapatkan dari metode pohon masalah sangat bergantung pada bagaimana pohon tersebut didesain. Sehingga jika pohon masalah yang dibuat kurang optimal, maka akan berpengaruh pada kualitas dari keputusan yang didapat.
4.      Setiap kriteria pengambilan keputusan dapat menghasilkan hasil keputusan yang berbeda. Sehingga perlu kecermatan untuk menyesuaikan dengan kondisi dan keadaan dalam menentukan penyebab utama masalah.
5.      Pengakumulasian jumlah eror dari setiap tingkat dalam sebuah pohon keputusan yang besar.

Hanya itu yang bisa saya sampaikan, semoga bermanfaat. :)

Monday, November 12, 2018

Agenda baru di bulan November



 Agenda baru di bulan November

Hai sobat blogger…..
Yuk kita pantengin ada apa saja kegiatan yang waw di Pendidikan Masyarakat UNSIL selama priode Novemeber…
Baru-baru ini HIMADIKLUS (Himpunan Mahasiswa Pendidikan Luar Sekolah) mengadakan Acara yang begitu Wowww… yaitu Seminar Nasional Gebyar Pendidikan Masyarakat dengan tema yang begitu menarik yaitu “Optimalisasi Peran Pendidikan Masyarakat dalam Pembangunan di Era Revolusi Indutri 4.0” pematerinya ada dari Pamong Belajar Madya pada BP PAUD dan Dikmas DIY yaitu Bapak Fauzi Eko Prayono lalu ada ibu Dr. Nike Kamarubiani, M.Pd yaitu Direktur ECO Bambu Cipaku dan Talkshow dari Kak Andi dan Kak Nadia Founders Cahaya Anak Negri. Lalu ada bonus nya yaitu Talkshow LPDP di hari berikutnya setelah acara seminar nasional.
Isi materi dalam seminar nasional itu diantaranya peran PKBM dalam era Industri 4.0 dan sikap kita sebagai lulusan pendidikan masyarakat menghadapi era Industri 4.0. Antusias dari para peserta dalam mengikuti seminar sangan bagus peserta yang hadir bukan hanya dari jurusan Pendidikan Masyarakat ada dari luar jurusan dan ada dari Universitas Lain juga. Lalu dimeriahkan oleh kreasi seni dari sanggar dan dari mahasiswa pendidikan Masyarakat itu sendiri.

  Pembelajaran di masa Pandemi COVID-19 dok. pribadi (Logo Women caN) Haii…. Nama saya Siti Nurjamjam seorang fresh graduate dari salah sa...