Pohon
Masalah
hai sobat blogger khususnya anak Pendidikan
Masyarakat…..
kalian pasti suka bikin programkan pemebrdayaan???
Pastinya dongs masa anak Pendidikan Masyarakat gak bisa bikin program, untuk
pemberdayaan.
Ada sedikit tips
nih gambaran untuk membuat program pemberdayaan. Tips nya yaitu sebelum kamu
membuat sebuah masalah kamu harus identifikasi masalahnya terlebih dahulu, cara
yang simple untuk identifikasi masalah yaitu menggunakan Pohon Masalah.
Nah disini saya
akan berbagi mengenai Pohon Masalah.
a)
Pengertian Pohon Masalah
Pohon masalah (problem tree) merupakan sebuah pendekatan/
metode yang digunakan untuk identifikasi penyebab suatu masalah. Analisis pohon
masalah dilakukan dengan membentuk pola pikir yang lebih terstruktur mengenai
komponen sebab akibat yang berkaitan dengan masalah yang telah diprioritaskan.
Metode ini dapat diterapkan apabila sudah dilakukan identifikasi dan penentuan
prioritas masalah. Pohon masalah memiliki tiga bagian, yakni batang, akar, dan
cabang. Batang pohon menggambarkan masalah utama, akar merupakan penyebab
masalah inti, sedangkan cabang pohon mewakili dampak. Penggunaan pohon masalah
ini berkaitan dengan perencanaan proyek. Hal ini terjadi karena komponen sebab
akibat dalam pohon masalah akan mempengaruhi desain intervensi yang mungkin
dilakukan.
Terdapat beberapa teori lain mengenai definisi pohon masalah,
antara lain:
1.
Silverman (1994) menggunakan
istilah Tree Diagram dan menyatakan diagram sistematik atau diagram
pohon dirancang untuk mengurutkan hubungan sebab-akibat.
2.
Modul Pola Kerja Terpadu
(2008) menggunakan istilah pohon masalah yang merupakan bagian dari analisis
pohon. Analisis pohon adalah suatu langkah pemecahan masalah dengan mencari
sebab dari suatu akibat.
b)
Langkah-langkah Pembuatan
Pohon Masalah
Terdapat
dua model dalam membuat pohon masalah. Model pertama, pohon masalah dibuat
dengan cara menempatkan masalah utama pada sebelah kiri dari gambar.
Selanjutnya, penyebab munculnya persoalan tersebut ditempatkan pada sebelah
kanannya (arah alur proses dari kiri ke kanan). Format penyusunan pohon masalah
Model Pertama ini dapat digambarkan pada gambar 1.1 berikut ini:
Gambar 1.1
Model kedua, pohon masalah dibuat dengan cara menempatkan masalah
utama pada titik sentral atau di tengah gambar. Selanjutnya, penyebab munculnya
persoalan tersebut ditempatkan di bagian bawahnya (alur ke bawah) dan akibat
dari masalah utama ditempatkan di bagian atasnya (alur ke atas). Format
penyusunan pohon masalah Model Kedua ini dapat digambarkan pada gambar 1.2berikut ini:
Gambar 1.2
Uraian selanjutnya dalam tulisan ini akan menggunakan Model Kedua.
Langkah-langkah dalam penyusunan Pohon Masalah Model Kedua berikut contohnya
dapat dijelaskan sebagai berikut:
1.
Langkah pertama dalam menyusun
pohon masalah adalah mengidentifikasi dan merumuskan masalah utama organisasi
berdasarkan hasil analisis atas informasi yang tersedia. Banyak cara yang dapat
dilakukan untuk merumuskan masalah utama, misalnya dengan cara diskusi, curah
pendapat, dan lain-lain. Masalah utama ini kita tempatkan pada bagian tengah
dari gambar.
2.
Langkah kedua adalah
menganalisis akibat atau pengaruh adanya masalah utama yang telah dirumuskan
pada poin 1 di atas. Hubungan antara masalah dengan akibat ini dapat digambarkan
sebagai berikut:
3.
Langkah ketiga adalah
menganalisis penyebab munculnya masalah utama. Penyebab pada tahap ini kita
namakan penyebab level pertama. Hubungan antara masalah utama dengan penyebab
level pertama dapat digambarkan sebagai berikut:
4.
Langkah keempat adalah menganalisis
lebih lanjut penyebab dari penyebab level pertama. Penyebab dari munculnya
penyebab level pertama ini kita namakan penyebab level kedua. Hubungan antara
penyebab level pertama dengan penyebab level kedua dapat kita gambarkan sebagai
berikut:
5.
Langkah kelima adalah
menganalisis lebih lanjut penyebab dari munculnya penyebab level kedua.
Demikian seterusnya, analisis dapat dilakukan sampai dengan level kelima.
Contoh dalam tulisan ini, penulis batasi hanya sampai dengan penyebab level
kedua.
6.
Langkah keenam adalah menyusun
pohon masalah secara keseluruhan. Berdasarkan langkah pertama sampai dengan
kelima, pohon masalah secara keseluruhan dapat digambarkan pada Gambar berikut:
c)
Kelebihan
dan Kekurangan Pohon Masalah
·
Kelebihan
Pohon Masalah
Pohon masalah membantu proses analisis dan penentuan penyebab
masalah semakin jelas dan komprehensif. Berikut merupakan rincian mengenai
kelebihan pohon masalah bagi organisasi:
1.
Membantu kelompok/tim kerja
organisasi untuk merumuskan persoalan utama atau masalah prioritas organisasi.
2.
Membantu kelompok/tim kerja
organisasi menganalisis secara rinci dalam mengeksplorasi penyebab munculnya
persoalan dengan menggunakan metode five whys. Metode five whys adalah
suatu metode menggali penyebab persoalan dengan cara bertanya “mengapa” sampai
lima level atau tingkat.
3.
Membantu kelompok/tim kerja
organisasi menganalisis pengaruh persoalan utama terhadap kinerja/hasil/dampak
bagi organisasi atau stakeholder lainnya.
4.
Membantu kelompok/tim kerja
organisasi mengilustrasikan hubungan antara masalah utama, penyebab masalah,
dan dampak dari masalah utama dalam suatu gambar atau grafik.
5.
Membantu kelompok/tim kerja
organisasi mencari solusi atas persoalan utama yang ada.
·
Kekurangan
Pohon Masalah
Telah diketahui bahwa pohon masalah sangat membantu dalam proses
pengambilan keputusan, tetapi ada beberapa kekurangan bila menggunakan pohon
masalah, antara lain:
1.
Membutuhkan waktu yang lama.
Jika masalah yang terjadi semakin kompleks akan lebih sulit dan lama dalam
menentukan penyebab utama masalah.
2.
Dapat terjadi overlap terutama
ketika kriteria yang digunakan jumlahnya sangat banyak. Hal tersebut juga dapat
menyebabkan waktu pengambilan keputusan menjadi lebih lama.
3.
Hasil kualitas keputusan yang
didapatkan dari metode pohon masalah sangat bergantung pada bagaimana pohon
tersebut didesain. Sehingga jika pohon masalah yang dibuat kurang optimal, maka
akan berpengaruh pada kualitas dari keputusan yang didapat.
4.
Setiap kriteria pengambilan
keputusan dapat menghasilkan hasil keputusan yang berbeda. Sehingga perlu
kecermatan untuk menyesuaikan dengan kondisi dan keadaan dalam menentukan
penyebab utama masalah.
5.
Pengakumulasian jumlah eror
dari setiap tingkat dalam sebuah pohon keputusan yang besar.
Hanya itu yang
bisa saya sampaikan, semoga bermanfaat. :)